Horison

Horison

Senin, 28 Januari 2013

Teman Jalan


Jalan-jalan bagi saya merupakan kegiatan yang sangat suci, karena merupakan saat untuk penjernihan serta pemurnian fisik dan mental. Hampir sama sih kayak brain washing atau pendidikan ulang buat jiwa, walaupun hal-hal mesum dan nistanya tidak bisa hilang seluruhnya he he he he.

Nah sebelum cuti (bagi pegawai kayak saya) maupun liburan selalu dihajar berbagai macam rutinitas dan kegiatan serta masalah yang tidak ada habis-habisnya dari Senin sampai Jumat dari jam 8 pagi sampe jam 8 malam, non stop. So satu-satunya obat ya Cuma dengan travelling, mau kemana yang pasti lepas dari rutinitas. Terkadang diantara kalian kalau traveling sukanya berombongan ala pengungsi, berdua ala pengantin (kalau cowok sama cowok berarti homo he he he) ataupun sendirian ala anak ilang. Jalan bareng teman itu bagaikan dua sisi mata uang ada enaknya dan ada gak enaknya.

Enaknya jalan bareng sama teman baik duaan aja maupun rombongan sirkus tuh bisa bercanda, bisa minta tolong foto-fotoan, minta tolong bawain barang, bisa saling pinjam uang, tuker-tukeran baju dst dsb dll. Negatif nya susah menyatukan keinginan-keinginan berbeda, misalnya kamu suka pantai dia suka gunung walaupun pepatah asam digunung ketemu garam di laut itu di meja makan alias jadi sayur asem, tapi jalan-jalan bukan pepatah juga bukan sayur asem. Masa kita jalan-jalan malah diribetkan perbedaan satu sama lain? Jangan-jangan jadinya bukan jalan-jalan tapi tawuran he he he.

Tapi tidak bisa tidak untuk dipungkiri jalan bareng temen (terutama yang se ideologi) lebih banyak untungnya. Salah satu keuntungan yang mutlak adalah ada tukang foto gratis dan ada lagi yang bisa garukin punggung kita kalo lagi kegatelan. So mengingat saya udah sering travelling dengan manusia berbagai genre, sudah bertapa juga untuk mencari inspirasi dan walaupun aneh dan agak ngasal nih beberapa tips dari saya :

·    Cari teman jalan yang jelas jenis kelaminnya. Jangan pria jadi-jadian atau wanita jadi-jadian. Soalnya kalau yang model jadi-jadian kayak gini dijamin gak jelas traveling nya se gak jelas jenis kelaminnya.
·    Cari teman yang sudah dikenal. Jangan sok kenal udah di ajak travelling, apalagi nemu di WC umum, ntar malah disuruh megangin barangnya pas kencing
·    Cari teman jalan yang sudah sehati sama kamu alias sudah sering/pernah jalan bareng. Itu menentukan garing apa gaknya perjalanan kamu nantinya sekaligus masa depan kamu...........
·   Cari teman jalan yang selalu positive thinking, dijamin biarpun ada kejadian apapun yang gak enak selama perjalanan, pasti hasilnya enak juga soalnya posistive thinking. Tapi bukan berarti pulang jalan-jalan testpack kalian jadi postive juga yaaaa.........
·   Kalau bisa jangan cari teman jalan yang pasangan dan lagi pacaran pula (termasuk maho) dijamin kalau itu terjadi kamu paling enteng bakal jadi obat nyamuk, tukan foto pre wed ataou paling berat jadi porter buat pasangan itu.
·    Pilih teman jalan yang sehat jasmani dan rohani. Kalau teman jalan penyakitan malah jadi PMR dong kemana-mana bawa tandu. Apalagi kalau terganggu rohaninya bisa-bisa disangka kita buronan dari RSJ.
·     Selektif pilih teman jalan. Teman sekantor, teman kuliah, boleh jadi pilihan, yang penting kita tahu sifat-sifatnya, pembawaannya, silsilah keluarganya, dan kebiasaanya bagaimana, itu jadi point plus.
·    Kalau dapat teman jalan wanita (ehhmmm....) jangan yang suka shopping alias belanja. Sumpah harus dihindari!!!! Nanti malah travelling kalian jadi belanja grosiran buat buka toko. Amit-amit.........
·   Yang terpenting dari semua, teman jalan-jalan yang kamu pilih tuh dasarnya orang-orang yang gembira. Jadi bisa menikmati perjalanan, situasi dan kondisi yang ada selama perjalan dan bisa menularkan kebahagiaan ke sesama temannya.

Yaaaa semoga panduan mencari teman jalan ala saya bisa membantu. Atau malah mempersuli karena bingung mencari teman jalan? Yaaa itu kembali ke penilaian kalian sendiri, toh dengan atau tanpa teman jalan suatu perjalanan harus menyenangkan dan berkesan di hati?

Nih saya sisipin Quotes : One’s destination never a place but a new way of seeing things

Tidak ada komentar:

Posting Komentar