Horison

Horison

Kamis, 10 November 2016

Why Trump?



Euphoria politik bangsa Amerika masih terasa setelah pemilu presiden nya yang keras dan ganas, dengan berbagai caci maki, saling hujat dan berbagai aib serta skandal yang di tujukan ke masing-masing calon. Bahkan setelah pemilihan dan ditentukan pemenang kelihatannya suasananya masih panas baik di Amerika sendiri maupun negara lain yang masih terkejut dengan pilihan orang Amerika. Yes, dia adalah Donald J. Trump. 

Saya tertarik dengan fenomena Donal Trump karena Ybs adalah sosok yang kontroversial, kenapa kontroversial selain dia murni pengusaha atau lebih tepatnya konglomerat yang terjun ke politik, beberapa kali perusahaanya bangkrut, kawin cerai, serta berbicaranya ceplas ceplos seenaknya, namun ternyata menjadi pemenang pemilu padahal hampir diseluruh bagian dunia dia tidak di unggulkan. Ini benar-benar fenomenal, bukan media darling, dibenci partai pendukungnya dan pemerintah namun memenangkan kursi kepresidenan dengan selisih jauh dari rivalnya.

Donal Trump, mungkin pembaca pertama kali tahu tentang Mr Trump ini dari acara yang pernah ditayangkan di salah satu TV Swasta di Indonesia yaitu The Aprentice, dimana ada beberapa peserta yang bersaing untuk menjadi pegawai aras menengah perusahaan Mr Trump. Penampakannya dulu sangat Amerika, jas keren, potongan rambutnya khas, gaya bicara tegas blak-blakan, dan kata-kata sakti nya : You’re Fired!!! Nah ini yang menjadi salah satu alasan saya tertarik membahas Mr yang satu ini.

Selama kampanye yang berdarah-darah yang kita baca di koran, di internet dan media lain, nampak sekali Mr Trump di hujat baik dengan kasus-kasus pelecehan atau karena gaya bicaranya yang ceplas ceplos itu. Hingga pada kesimpulan orang ini ga akan menang. Tapi tunggu dulu selama saya amati Mr Trump di serang kanan kiri dan dibenci media tetap keukeuh alias cuek bebek, seperti pribahasa biarlah anjing mengonggong, namun kafilah tetap berlalu, ga ngaruh choy katanya. Namun dari semua hujatan tersebut ada yang mungkin luput dari perhatian yaitu motto kampanye Mr Trump “Make America Great Again” mungkin bagi sebagain orang motonya biasa saja tapi untuk yang memiliki rasa nasionalisme atau mungkin chauvinisme(?) bikin merinding dangdut nih kayak gini.

“Make America Great Again” semboyan sederhana tapi mengena, siapa sih yang ingin negaranya jadi pariah di kalangan internasional, sapa sih yang ingin negaranya kalah dari negara lain, apalagi Amerika sebagai pemenang perang dingin, pasti ingin tetap jadi super power. Nah ini bagian kampanye brilian Om Trump, dengan berbagai isu seperti, terorisme, islamophobia, imigran, pajak, kesehatan dll dst berusaha melawan segala kampanye pesaing nya yang notabene dianggap sebagai penjelmaan dari pemerintah, sementara rakyat merasa kecewa terhadap pemerintah. Kartu truf ini yang dimainkan Mr Trump sampai detik terakhir, yang menjadi kemenangan Mr Trump.

Pesaingnya lupa Amerika negara yang besar seperti Indonesia punya pedesaan, dimana penduduknya tidak terlalu tinggi pendidikannya tetapi mengerti kalau yang mereka butuhkan adalah pekerjaan dan uang untuk bertahan hidup, bukan sekedar omongan politik saja. Dan mereka bisa merasa mendapatkannya karena Mr Trump sendiri seorang pengusaha yang pasti menghitung untung rugi dan pasti mengerti uang adalah alat pengungkit kehidupan. Selain itu isu immigran dan isu ekonomi yang dimainkan dengan baik, dimana dengan tingkat pengangguran tercatat 4.9% membuat pengusiran immigran menjadi janji surga bagi para pemilihnya. Belum lagi issue nasionalisme yang diusung oleh Mr Trump, dimana yang dihembuskan bahwa Amerika atau tepatnya rakyat Amerika adalah korban globalisasi yang menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan akibat pekerja asing, perusahaan asing, peralihan modal keluar negeri yang secara langsung berdampak pada pendapatan per kapita penduduk. Issue ini yang dimainkan dengan baik oleh Mr Trump, apalagi didukung dengan janji pekerjaan untuk setiap warga Amerika dan makanan untuk semuanya. Inilah kampanye yang mengena di tingkat grass root, kampanye yang menyetuh langsung permasalahan hidup mereka : pekerjaan, makanan dan harga diri. 

Sayangnya kampanye ini menjadi negative di kalangan negara lain yang berbeda ras dan kepercayaan apalagi beberapa rencananya jelas-jelas membuat membuat Amerika keliatan rasis pelarangan orang islam masuk Amerika, pembangunan tembok Mexico, tarif import naik dll dst sehingga mendapat tanggapan dari berbagai negara lain baik postif maupun negatif.  Sekali lagi bravo Mr Trump yang senang membuat kejutan dan membuat orang lain terkejut.

Siapapun presiden Amerika tidak jadi soal buat saya, karena tidak ada hubungan dengan hidup saya, tapi melihat fenomena yang dibuat Donald Trump membuat saya geleng-geleng kepala, ini dia baru luar biasa, bisa sukses mengejutkan dunia walaupun dengan berbagai kontroversi yang ada.  


#penulis adalah pengamat internet yag hobby jalan-jalan, menulis artikel ini karena kehabisan memo disposisi untuk dikerjakan............................

Rabu, 06 April 2016

Menurunkan berat badan



Ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya menurunkan berat badan, dimana pada saat memulai program berat badan saya 81 kg di level bahaya, dalam arti baju, celana sudah kekecilan semua ha ha ha ha. Susah memang mengubah gaya hidup apalagi kerja di Bank dimana makan semua tersedia, acara makan-makan berlimpah dan kerjanya Cuma duduk diam menghadap PC sambil nyamil. Tapi semuanya berubah medio 2015 saat saya mendengan berita kematian sahabat saya waktu kuliah karena stroke. Akhirnya membulatkan tekad dengan menguruskan badan dan berolahraga. Seperti kata peribahasaha No Easy Way, sebelumnya coba-coba mengurangi makan ga ada hasil significant, saya baca salah satu artikel satu-satunya cara Cuma dengan berolahraga.

Membulatkan tekad akhirnya saya mendaftarkan diri ke tempat gym dekat tempat tinggal saya, dengan paket selama 3 bulan plus personal trainer total yang saya habiskan saat itu adalah Rp. 1.2 Juta. Mahal ya emang iya tapi makin mahal makin memacu diri untuk sering-sering latihan karena...sayang uangnya wkwkkwkwkwkkwkwkwk. Pertama kali latihan langsung hard core dengan asumsi pelatih saya pernah nge gym sebelumnya dimana latihan pertama : jalan 5 menit, lari 5 menit, jalan 5 menit lanjut angkat beban mulai bisep, trisep, kaki, otot dada dll dsb total selama 2 jam. Hasilnya latihan pertama saya sukses muntah2 di parkiran dan sepanjang jalan ke rumah dan besoknya badan sakit semua. Kapok? Ngga soalnya itu tu Rp. 1.2 Juta tadi........

Pulang kantor Rabu walaupun badan mnasih babak belur nekad latihan, Alhamdulillah sudah tidak muntah, tapi kena ejek trainer, apaan nih ngangkat segini aja ga bisa masak kalah sama cewek heeemmmmm arrggghhhhhhh. Padahal perasaan untuk bisep 15 kg sendiri, untuk otot bahu 45 kg sendiri masih di katain. Ok Ok.  Kayak gini ga bisa di tolerir he he he he. Jadinya selama seminggu saya latihan di gym itu Selasa, Jumat dan Minggu (plus renag kalau hari minggu), sementara senin dan kamis saya puasa mutih alias makan ga pake bumbu. Saking niatnya ha ha ha. Hasilnya selama 3 bulan latihan, puasa mutih, berat badan turun jadi 73 kg lumayan 8 kg. Tapi untuk turun lagi susaaaahhhhh banget padahal target si PT itu berat badan 65 kg dan berotot ala rambo ha ha ha ha. Susahhhhh bingitsss apalagi kesibukan mulai mendera.  Dan sekarang setalah mempertahankan berat badan 73 kg selama 5 bulan berat saya naik lagi ha ha ha karena ga sempet lagi nge gym walaupun puasa senin kamis masih tetap.

So moral of the story mau turun berat badan Cuma ada dua menurut saya, yang pertama Niat,yang kedua adalah Waktu.

Senin, 04 April 2016

Dragon Back's Hike



Pernah punya nadzar tidak kalian? Ingin melakukan sesuatu bila telah melewati suatu kejadian? Pasti punya kan. Nah ini cerita saya memiliki nadzar trekking di Dragon Back Trail Hong Kong, gimana ceritanya? Yuk lets go....

Bermula kejadian ditahun 2009 an dimana tiba-tiba bagian punggung ke bawah terasa nyeri, dipakai duduk sakit, dipakai berdiri sakit bahkan puncaknya buat tidur juga sakit. Pada saat itu hanya mefinal dan ponstan yang bisa meredakan sakitnya..tapi sampai kapan??? Akhirnya memberanikan diri ke dokter spesialis saraf dan di vonis untuk operasi ringan menyuntikan obat ke tulang panggul untuk menyembuhkan radang di tulang panggul. Selama di rumah sakit saya ber nadzar kalau sehat, bisa jalan lagi dan tidak sakit saya mau hiking di Dragon Back’s Trail Hong Kong. Kenapa Dragon Back? Karena pas di rawat di Rumah sakit, kebetulan acara TV nya memutar acara cross country di Dragon Back’s Hong Kong. Singkat cerita singkat kata saya sembuh bisa normal beraktivitas lagi, namun setiap kali pergi ke Hong Kong (baca Hong Kong for dummies) kok pas musim taifun, kalau gak musim puanas kalo gak lagi saya nya yang males jadinya banyak gagalnya he he he

Tidak terasa 2009 lewat 2010 lewat 2011 lewat dst dsb 2015. Awal tahun 2015 bulan April kesana ehhhh baru sehari di Hong Kong dah disuruh balik Indonesia, gagal deh hiking. Akhirnya bulan Oktober 2015 teman kuliah saya yang tinggal di Hong Kong tiba-tiba menghubungi aplikasi Whatss App saya menanyakan kapan saya bisa ke HK. Saya langsung tanya gimana cuaca sana dll dst. Ybs menjawab : menuju musim dingin suhu 15 C sd 20 C dan tidak ada hujan, langsung otak saya bling-bling kayak lampu petromak. AHA.....yesss dengan big A dan big H. Untungnya lagi istri teman saya juga temen kuliah dulu di UNAIR klop lah, akhirnya saya bilang, Ok aku lagi pengen ke HK, pengen nyoba Dragon Back trus nginep nunut di apartemen mu. Bagaimana? Ehhh langsung dibales Kapan berangkat ha ha ha ha ha ha klop.

Pontang-panting deh persiapan bayangin di WhatsApp hari Rabu tanggal 7 Oktober, rencana hiking 10 Oktober alias sabtu pagi. Gimana bisa kan Jumat masih kerja, Cathay Pacific direct HK jadwalnya dari Surabaya pagi jam 09.00, mau lewat Denpasar ehh kok jam 15.00, mau lewat jakarta pulang kantor kok ke Jakartanya tiketnya mahal amir. Akhirnya ya bolos deh.... ini terpaksa...ga ada pilihan laen.....seperti menelan pil pahit rasanya......wakakakkaka. Apalagi Sobat saya Armand nanya terus kapan berangkat, sekalian manas-manasin supaya Jumat aja berangkat biar Sabtu bisa langsung hike dan minggu istirahat....emang dah dasar gak jelas. Temennya rajin kerja di suruh bolos. Akhirnya saya putuskan bolos........................dengan berat hati............

Bayar tiket di paypal lumayan 117 HKD PP Surabaya – Hong Kong - Surabaya (DILARANG SIRIK :pake huruf bold underlined ukuran huruf Arial 20). Jadinya berangkat Jumat pagi pulang Senin dinihari wkwkwkkwkwkkw. Ehhh hari Kamis pagi si Arman kasi link ini http://hiking.gov.hk/eng/longtrail/hktrail/hktrail/hktrail08.htm, ketulis kalau ini bagian yang paling sulit dengan medan berat. Malah nawarin batalin hiking di sana ganti hiking di taman aja. Kurang ajar banget kannn, jauh-jauh ke HK ehhh hike di taman. Saya bilang ini nadzar urusan saya dengan janji pada diri saya...ceileeee jadi saya harus memenuhinya....... uhuk uhuk preettttt. Arman sih enteng bilang kalo no turning back point sekali berangkat, kalo di tengah jalan ada apa-apa ya palingan di jemput helikopter. Ehh dengan begonya saya nanya lahhh emang berapa sewa helikopternya? Di bilang: ini helikopter SAR.

Selama Kamis saya pikir kan baik-baik, banyak browsing, ehh bener nih jalur ga sampe 10 km tapi kok jarak tempunya bisa 4.5 jam terus medannya di tulis difficult dan bukan untuk pemula. Tambah ga yakin nih, trus kok pas baca lagi jalur terakhirnya di Shek O beach....WOW ini dia menarik, jalur pegunungan di tepi pantai dengan perhentian akhir pantai. Cuma satu kata : Menarik. Lahhh untungnya saya ingat passportnya saya masih di kantor buat persiapan ke Thailand (nanti saya cerita jalan-jalan saya ke Thailand tanggal 16 sd 18 Oktober) akhirnya tipu-tipu dikit bilang passport mau di perpanjang dulu jadi saya pinjam he he he he untungnya percaya. Sepulang kantor grudak gruduk persiapan buat berangkat hari Jumat, terutama buat persiapan hiking. Nekat intinya, cuma bawa 500HKD buat 3 hari, ransel kecil isi baju kaos 3, kaos kaki cadangan 1, sendal gunung 1, celana pendek 1, alat mandi dan handuk kecil. Bener-bener backpacker.

Pagi nyetir ke bandara setelah nge fax surat sakit hi hi hi hi, langsung ke T2 cari parkir nginep. Capcus check in ehhh ternyata penuhhh pesawatnya alamat ga berangkat nih maklum tiket kasta rendah he he he he. Nunggu 5 menit ga dipanggil, 10 menit masih didiemin aja sama bagian ticketing, 15 menit ehh dianya manggil nama saya dan langsung bilang maaf mas, penuh pesawatnya jadinya mas nya di up grade ke business class. Wooohhh ngapain minta maaf mas. Pasti saya maafkan ha ha ha ha. Jadinya travel gembel tapi with style nih perjalanan kali ini. Syukur pesawatnya penuh. HK here I come!!!!!
 Jam 09.00 berangkat, duduk selonjor di business class, makan buah segar sama nonton on board entertainment lumayan ngusir bosen. Mau tidur ga bisa. To excited sama hikingnya. Akhirnya sepanjang perjalanan Cuma nonton video terus, ga tidur sama sekali cuma ditemani 2 cangkir kopi. Jam 14.00 waktu HK pesawat mendarat dengan selamat di HKIA udara nya cerah cenderung panas. Langsung keluar ke terminal 2 naik kereta cepat, cek imigrasi, isi EZ link langsung deh ke bus terminus di T2 untuk cari bis ke down town. Nah selama menunggu teman saya pulang kerja (namanya lembur ternyata ada juga di HK, kirain di kantor aku aja wkwkwkwkkw) saya berjalan-jalan di Central mulai dari IFC mall, HK ferry Pier ngeliatin orang mancing di dermaganya, bengong di avenue of the star, trus makan di Yoshinoya, Ngupi-ngupi di Mc D dekat central. Akhirnya si Arman dateng juga nih setelah sekian lama. Singkat kata kita pulang apartemennya di daerah Tsim Tsa Sui Cathay Lodge...thanks God. So tired. Mandi air panas ngobrol sama suami istri Arman mengenang jaman kuliah dulu alias nostalgia. Tidur d sofa depan TV merupakan kenikmatan, sambil mendengarkan Hong Kong di waktu malam.

Jam 0400 saya terbangun Hong Kong begitu sunyi, saya ambil air wudhu sambil menunggu waktunya shubuh saya melihat ke arah jalan raya. Sepi tenang tapi penuh cahaya. Jadi teringat dulu menyusuri jalanan Hong Kong dengan peta kesasar entah dimana, menikmati es tebu pinggir jalan, beli minum di vending machine, kelaperan, supaya hemat beli roti di 711, makan sosis babi (sumpah gw dijebak) dll. I Luv this City. Angkuh dengan gedung bertingkatnya, ramai dengan manusianya, tapi tetap manusiawi buat traveller seperti saya.  Sehabis subuhan saya mandi lalu sarapan dengan keluarga Arman. Roti dan susu khas bule wkwkwkkwk. Sayang rasanya memakan sambal bu rudy yang saya bawa dari surabaya buat keluarga ini. Soalnya keliatannya mereka rindu banget sama sambel Indonesia ha ha ha ha ha. Jam 0630 kita naik MTR menuju MTR stasiun Shau Kei Wan, keluar menuju Exit A3 ke Shau Kei Wan bus Terminus. Selepas exit A3 langsung terlihat bus terminus, langsung kita cari bus No. 9 ke To Tei Wan, Shek O road, hati-hati kelewatan titik mulai Dragon Backs pokoknya ada 3 kali bus stop sejak bus terminus situ lah titiknya. Ancer-ancernya ada peta ukuran besar sama toilet portable di pelatarannya.

Enaknya hiking di Hong Kong adalah pemerintahnya menfasilitasi sarana pendukung seperti peta, toilet di titik awal pendakian, saluran telpon di titik2 penting, jalan setapak dan tangga kayu / batu ditempat yang curam serta tempat beristirahat. Shek O peak sendiri terletak di tenggara Hong Kong berhadapan langsung dengan samudera pasifik, merupakan rangkaian perbukitan dengan ketinggian berkisar 400 m sd 650 m diatas permukaan laut. Jalur ini yakni di mulai dari To Tei Wan berakhir di Shek o Beach dengan jarak tempuh 8.5 km merupakan salah satu rangkaian dari total 50 km Dragon Back trails. Dan yang saya pilih merupakan rangkaian yang terberat dengan tingkat kesulitan adalah : Sulit dan bukan untuk pemula. Semula saya meremehkan jalur ini karena sudah sering travel dan hike, ternyata paduan suhu yang cukup panas kl 30 C, kurang latihan dan medan yang menanjak cepat menguras stamina. 500 meter pertama full menanjak, yang tadinya optimis jadi pesimis, bahkan Arman yang notabene merupakan Hong Kongers yang sehari-hari berjalan buat kerja saja bilang ini berat ha ha ha ha. Apalagi saya yang latihan jalan Cuma dari HKIA T1 ke T2 dilanjut jalan2 di HK isand dan central he he he. Napas udah kembang kempis, kaki rasanya berat mau melangkah, kepala agak pening dll sampe terlintas balik aja mumpung masih bisa, Arman pun bilang ke saya nadzar tuh jangan berat-berat mbok nadzar tuh makan-makan yang enak ato nraktir temennya gitu. Shittt. Jangan sampe kemakan nadzar sendiri nih harus kuattt. Ganbatte!!! Dengan semangat empat lima, rangkaian perbukitan (kurang lebih ada 4 rangkaian perbukitan) kita lahap walaupun berhenti sebentar-sebentar untuk sekedar minum ataupun meluruskan kaki atau bahkan Cuma buat mengatur napas. Yang edan adalah berpapasan dengan pejalan kaki bule gila-gila cepet sekali jalannya kayak setan ha ha ha kitanya ngos-ngosan dia enak aja jalan cepet pula. Tapi tetap semangat lanjut lagi apalagi yang bikin semangat adalah pemandangan sekitarnya perbukitan dan nun jauh di bawah sana lautan biru membayang. Udaranya segar tidak seperti bau kota Hongkong.


Nah masalah bau kota Hong Kong ini, menurut saya bau kota Hong Kong adalah khas, baunya kayak lemak-lemak gitu deh, coba kalian datang pas menjelang musim dingin / pas musim dingin pasti segera tau bau kota Hong Kong. Bau kota Hong Kong itu menurut saya seperti.. apa ya..lembab, air panas dikasi jeroan di dalamnya. Paling khas tuh bau kalo musim dingi apalagi di daerah Central. Khas baunya agak aneh tapi bikin kangen. Hard to describe ha ha ha ha ha   
Kurang lebih 2 jam berjalan naik bukit turun bukit akhirnya sampai juga ke kaki bukit nya tapi bukan berarti sudah selesai masih 6 km lagi berjalan sebelum sampai ke Shek O Beach. Trekking disini bener-benar menarik karena jalurnya sudah disiapkan untuk trekking dan bersepeda, dan suasanaya benar2 alami. Tidak panas karena berjalan dibawah kanopi pepohonan. Hampir seperti berjalan di hutan tapi terdengar derum mobil sport di jalan raya di bawah kami. Selain kami banyak yang hiking pada hari itu, bule-bule berombongan yang cepetnya kaya lari seperti di kejar setan.


1 jam menyusuri jalan setapak akhirnya petunjuk menuju Shek O Beach pun menunjukkan 900 m lagi yippieeee...kami mepercepat langkah hingga terlihat jalan keluar, ternyata jalan keluarnya di perkampungan penduduk. Akhirnya kembali lagi ke rimba beton. 10 menit berjalan akhirnya Finissshhhhhhh end over tamat sampailah kita ke Shek O Beach. Langsung saja saya buka sepatu rimba saya, langsung duduk di bawah pohon. Capek, seneng (banyakan), puasssss rasanya bisa memenuhi nadzar dan melihat Hong Kong dari sisi lain. Berlawanan dengan suhu yang panas air di pantai Shek O begitu dingin dan menyegarkan. Mau berendam apadaya baju cadangan tidak cukup akhirnya cukup bermain-main air saja disana sama liat bikini girls nya hi hi hi hi. Puas beristirahat kami mampir di warung untuk menikmati kelapa muda seharga 20 hkd worth it untuk hari sepanas ini. Selesai minum degan, kami berjalan menuju pemberhentian bis kl 200 meter dekat pantai dan naik shuttle seharga 10 HKD ke Shau Kei Wan bus terminus untuk selanjutnya naik MTR kembali ke Central.


Kembali ke apartemen sobat saya, saya beberes sebelum akhirnya mandi. Ahhh segar, mandi air panas, badan pegal rasanya luntur. Hebatnya ga ada pegal-pegal di badan (mungkin nanti hi hi hi) ngobrol ngalor ngidul sama suami istri Arman, ketawa-ketawa gak kerasa hampir jam 2 siang perut rasanya keroncongan karena sejak pagi belum diisi yang namanya nasi. Akhirnya kita pergi ke komunitas islam di Tsim Tsa Sui karena ada kantin halal disana. Saya pernah beberapa kali kesini dan memang rasanya enak mulai dari nasi goreng,  mie, cah sayur dll dst cocok dengan lidah Jawa, salah satu sebabnya dikarenakan di komunitas ini banyak berkumpul orang Indonesia sehingga mungkin otomatis rasanya juga menyesuaikan. Tapi yang terpenting makanannya halal. Kenyang makan siang, kami berjalan-jalan di sekitar central lihat-lihat barang diskonan di sogo. Edan barang bermerk di diskon sd 70%. Dan antriannya makkkk kalah antrian orang beli beras tahun 60 an. Dijamin yang hobby belanja bisa kejang-kejang liat kayak ginian. Capek muter-muter, balik ke apartemen dan langsung pules saking capeknya, sementara sobat saya ngadvis kredit di laptopnya. Ngadvis? Iya kerja nya analis keuangan di perusahan capital di Hong Kong. Soryy bro ga bs bantuin, ha ha ha

Keesokan harinya, Minggu pagi karena sudah merepotkan suami istri Arman, termasuk sobat saya kayaknya sibuk karena di email terus boss nya dan ada rencana lembur. Saya akhirnya pamit saja dengan alasan mau lanjut ke Big Budha dan Tai O beach sampil menunggu pesawat jam 03.00 pagi waktu HK, dengan berat hati mereka melepas saya, sambil pesen kalo ke Hong Kong mampir. Pastinya saya akan mampir kesana. Bye Sobat, Thks jadi guide dan tuan rumah yang baik.

Bingung nih mau langsung balik Surabaya kok jadwalnya baru besok dinihari, mau jalan-jalan kok capek. Akhirnya saya memutuskan ke Lantau saja untuk tidur di Bandara! Ha ha ha ha ha ha. Namanya bandara di HK jauh jauh jauh lebih manusiawi dari pada bandara di Indonesia walaupun sekaliber Soekarno Hatta. Selain karpetnya tebal, kursinya ergonomis sehingga enak di duduki. Lagian kan banyak toko-toko jadi bisa sight seeing, kalo bosen keluar bentar udah nyampe Tung Chung disana ada bioskop lumayan bisa menghabiskan waktu. Biar agak lama perjalanan akhirnya saya memilih bis dari Tsim Tsa Tsui ke Lantau. Melewati Ching Ma bridge yang merupakan ikonnya Hong Kong (mirip mirip Suramadu gitu lah), sampai di Bandara langsung cari kursi strategis, langsung deh nggelosor di karpet santai maenan HP mumpung wifi gratis, laper beli roti ke 711 (baca :seven eleven). Ehh ternyata yang senasib sama kayak saya banyak, backpacker-backpacker bergeletakan disekitar saya dan sepertinya sama-sama menunggu pesawat. Untungnya fasilitas lengkap, kamar mandi, WIFI, tempat makan, minum gratis dll checklebih lanjut di http://www.hongkongairport.com/eng/index.html. Gegoleran, muter-muter ga jelas, akhirnya makan malam lah saya di Burger King, santapan wajib di Hong Kong. Rasa kalkun burger favorite he he he he.  

Setelah akhirnya ketiduran di bandara, alarm HP pun berbunyi jam 02.00, segera saya bebenah, ke kamar mandi untuk cuci muka dan segera ke gate bersiap untuk boarding. Ternyata walaupun dini hari penumpangnya juga full, untung masih dapat seat walaupun agak belakang dan dapat row tengah. Segera setelah check ini saya pesan ke pramugari untuk tidak membangunkan saya sama sekali untuk makan, so pas duduk langsung selimutan dan tiduuurrrrrrrrrrrrrr...........z.zzzzzzzzzz. Bangun-bangun sudah jam 6.00 lihat peta penerbangan di perangkat audio video di kursi pesawat ternyata sudah berada diatas laut Jawa, artinya sebentar lagi landing. Yihaaaa on schedule jadinya ga telat ngantor nih.

Tak seberapa lama pesawat pun mendarat di bandara internasional Juanda, buru-buru deh keluar pesawat ngantri imigrasi, tidak lama kemudian sudah di parkiran ganti baju kerja dan manasin mobil. Voillaaa...siaplah saya bekerja. Ga mandi? Tentu tidak. Cukup pake rexona dan cream pelembab ha ha ha ha. Rasanya? Capek, ngantuk jadi satu, tetapi yang penting nadzar saya sudah saya penuhi.

Ikuti terus blog saya, karena 4 hari setelah saya dari Hong Kong saya berangkat lagi ke Thailand, so pastinya ada cerita lagi di perjalanan ke Thailand....