Nahh gara-gara maniak sama yang
namanya mancing tanggal 29 Juni kemaren grup mancing mania the pants saya
undang mancing di muara sungai Porong, tepatnya di desa Tlocor. Kok sampe tau
Tlocor? Nah ini gara-gara GPS terkutuk yang nunjukkin arah jalan pulang yang
salah, so nyasar deh di Gempol sampe ke dermaga Tlocor, ehhh sepanjang
perjalanan banyak tambak2 dan kolam pancing untuk umum. Dalam hati nih kesasar
membawa berkah namanya. Kesasar ehhh dapat spot mancing.
Pas Senin saya ngantor browsing-browsing
ehhh di Tlocor tuh disebrang muara kali Porong ada pulau buatan namanya Pulau
Sarinah. Pulau ini buatan BPLS dibentuk dari endapan lumpur panas porong yang
ditimbun kesini. Akhirnya menjadi sebuah pulau kecil (19 Ha) yang ditanami
mangrove. Dan menariknya sering dijadikan lokasi wisata dan lokasi memancing.
Langsung saja deh buka chat di
grup mancing kasi janji-janji, rayuan manis, mulut setan dll akhirnya mau juga
mereka berangkat dari Jember untuk mancing di Tlocor he he he walaupun saya
sendiri belum tau potensi ikannya seperti apa, tapi namanya kalau hobi yang
penting berangkat dan lempar kail. Hebatnya lagi kita melaut siang-siang panas
dll tuh di awal puasa! Iya awal puasa. Gimana coba bisa dibayangin kan mancing
di laut pas puasa.
Nah pas hari H nya habis sahur
langsung saya berangkat ke stasiun Gubeng jemput rombongan dari Jember,
langsung bablas ke Tlocor. Jaraknya lumayan jauh juga dari Surabaya kl 40 km,
untung masih pagiu sehingga udara segar dan jalanan masih sepi. Akhirnya
setelah 1 jam berkendara sampailah kita ke dermaga Tlocor, susasana masih sepi,
Cuma ada 3 orang lagi memancing udang di dermaga. Jam 7 tepat akhirnya perahu
kayu datang dan kita segera berangkat ke pulau Sarinah.
Ternyata perjalanan lumayan jauh
memakan waktu 20-30 menit dari dermaga, sepanjang perjalanan disertai pemandangan
hutan magrove sepanjang sungai dan burung-burung bangau beterbangan dari
pinggir sungai. Ukuran sungai lumayan lebar dengan lebar 50 sd 60 meter an.
Samapi di pulau Sarinah ada dermaga kayu untuk mendarat kapal, ternyata
pulaunya luas sekali dan dipenuhi hutan bakau. Dan ada penghuninya! Iya yang
menghuni petugas penjaga pulau. Sementara teman-teman bersiap memancing saya
mencoba berjalan masuk ke dalam pulau tapi setelah 10 menit berjalan saya
batalkan melanjutkan menjelajah selain sepi juga ntar haus maklum puasa he he
he he
Langsung deh sekembalinya
menjelajah langsung saja kita mempersiapkan kail dan umpannya. Untuk umpan
udang kecil2 mati (yg hidup susah nyarinya), cumi dipotong-potong dan rotos
(cacing laut). Siap semua dan di lemparlah kail ke laut. Sebagai Gambaran pulau
Sarinah terletak di mulut muara sungai Porong, kondisi air coklat dan arus
dasar cukup kencang. Nelayan bilang banyak ikan sembilang, keting, kakap dll.
Lempar kail terasa ada yang mengigit tapi ketika ditarik umpannya yang habis.
Strike pertama mas Yunus ikan keting (sejenis ikan patin) kecil, lanjut strike
oleh Ale, Huri dan Saya semuanya dapatnya ikan keting. 2 jam strike berikutnya
lagi-lagi ikan keting, tanpa ada harapan kakap atau ikan besar lainnya.
Matahari makin meninggi akhirnya kami memilih menelpon tukang perahu pindah
lokasi.
Tukang perahu bilang harusnya
kalau sekarang ikannya banyak tapi kalau tidak ada ikan kemungkinan ada polusi
limbah dari sungai Porong. Kami manggut-manggut, pantas diperjalanan tadi
melihat orang menjaring ikan kok dapetnya kecil-kecil. Pindah lokasi ke tambak
di anak kali Porong masuk ke dalam sekitar 200 meteran, tersembunyi di
pepohonan bakau ada lokasi tyambak para nelayan. Katanya ikannya kakap putih,
hemmm suatu tantangan. Bersemangat lansgung saja kami mengambil posisi melempar
kail. Strike pertama oleh ale, bukan strike tapi double strike ikannya Bandeng.
Nah makin semangat kami mencoba, lempar kail, menunggu, lempar kail, menunggu.
Gak terasa udah jam 11.30 tanpa hasil sama sekali. Udara makin panas,
tenggorokan terasa kering, putus asa gak dapet iakn jadi satu. Akhirnya dengan
berat hati kami memilih berhenti memancing, beres-beres bersiap kembali ke
Surabaya. Kecewa? Tidak ada yang kecewa karena inilah hobby kami, sepanjang
kail dilempar tidak dimakan ikan pun kami tetap tertawa.
Catatan :
Sewa perahu Rp. 200.000,-
Umpan rotos Rp. 5.000 per gelas aqua
Umpan udang Rp. 45.000 per ½ kg (beli di
supermarket he he he)
Mau kesana?
Surabaya ke arah Malang, lewat jalan porong lama, setelah jembatan
porong belok kiri, arah ke gempol/Pasuruan, Jembatan tol baru belok kiri masuk
ke tol gempol lama, terus saja sampai liat penunjuk jalan di kiri – Tlocor,
terus saja sampai mentok di dermaga Tlocor.
Recomended :
Jangan berharap dapat ikan banyak, yang penting
hobby.