Horison

Horison

Minggu, 20 Juli 2014

Mangrove Fishing - Tlocor



Nahh gara-gara maniak sama yang namanya mancing tanggal 29 Juni kemaren grup mancing mania the pants saya undang mancing di muara sungai Porong, tepatnya di desa Tlocor. Kok sampe tau Tlocor? Nah ini gara-gara GPS terkutuk yang nunjukkin arah jalan pulang yang salah, so nyasar deh di Gempol sampe ke dermaga Tlocor, ehhh sepanjang perjalanan banyak tambak2 dan kolam pancing untuk umum. Dalam hati nih kesasar membawa berkah namanya. Kesasar ehhh dapat spot mancing.

Pas Senin saya ngantor browsing-browsing ehhh di Tlocor tuh disebrang muara kali Porong ada pulau buatan namanya Pulau Sarinah. Pulau ini buatan BPLS dibentuk dari endapan lumpur panas porong yang ditimbun kesini. Akhirnya menjadi sebuah pulau kecil (19 Ha) yang ditanami mangrove. Dan menariknya sering dijadikan lokasi wisata dan lokasi memancing.

Langsung saja deh buka chat di grup mancing kasi janji-janji, rayuan manis, mulut setan dll akhirnya mau juga mereka berangkat dari Jember untuk mancing di Tlocor he he he walaupun saya sendiri belum tau potensi ikannya seperti apa, tapi namanya kalau hobi yang penting berangkat dan lempar kail. Hebatnya lagi kita melaut siang-siang panas dll tuh di awal puasa! Iya awal puasa. Gimana coba bisa dibayangin kan mancing di laut pas puasa.

Nah pas hari H nya habis sahur langsung saya berangkat ke stasiun Gubeng jemput rombongan dari Jember, langsung bablas ke Tlocor. Jaraknya lumayan jauh juga dari Surabaya kl 40 km, untung masih pagiu sehingga udara segar dan jalanan masih sepi. Akhirnya setelah 1 jam berkendara sampailah kita ke dermaga Tlocor, susasana masih sepi, Cuma ada 3 orang lagi memancing udang di dermaga. Jam 7 tepat akhirnya perahu kayu datang dan kita segera berangkat ke pulau Sarinah.
Ternyata perjalanan lumayan jauh memakan waktu 20-30 menit dari dermaga, sepanjang perjalanan disertai pemandangan hutan magrove sepanjang sungai dan burung-burung bangau beterbangan dari pinggir sungai. Ukuran sungai lumayan lebar dengan lebar 50 sd 60 meter an. Samapi di pulau Sarinah ada dermaga kayu untuk mendarat kapal, ternyata pulaunya luas sekali dan dipenuhi hutan bakau. Dan ada penghuninya! Iya yang menghuni petugas penjaga pulau. Sementara teman-teman bersiap memancing saya mencoba berjalan masuk ke dalam pulau tapi setelah 10 menit berjalan saya batalkan melanjutkan menjelajah selain sepi juga ntar haus maklum puasa he he he he
Langsung deh sekembalinya menjelajah langsung saja kita mempersiapkan kail dan umpannya. Untuk umpan udang kecil2 mati (yg hidup susah nyarinya), cumi dipotong-potong dan rotos (cacing laut). Siap semua dan di lemparlah kail ke laut. Sebagai Gambaran pulau Sarinah terletak di mulut muara sungai Porong, kondisi air coklat dan arus dasar cukup kencang. Nelayan bilang banyak ikan sembilang, keting, kakap dll. Lempar kail terasa ada yang mengigit tapi ketika ditarik umpannya yang habis. Strike pertama mas Yunus ikan keting (sejenis ikan patin) kecil, lanjut strike oleh Ale, Huri dan Saya semuanya dapatnya ikan keting. 2 jam strike berikutnya lagi-lagi ikan keting, tanpa ada harapan kakap atau ikan besar lainnya. Matahari makin meninggi akhirnya kami memilih menelpon tukang perahu pindah lokasi.

Tukang perahu bilang harusnya kalau sekarang ikannya banyak tapi kalau tidak ada ikan kemungkinan ada polusi limbah dari sungai Porong. Kami manggut-manggut, pantas diperjalanan tadi melihat orang menjaring ikan kok dapetnya kecil-kecil. Pindah lokasi ke tambak di anak kali Porong masuk ke dalam sekitar 200 meteran, tersembunyi di pepohonan bakau ada lokasi tyambak para nelayan. Katanya ikannya kakap putih, hemmm suatu tantangan. Bersemangat lansgung saja kami mengambil posisi melempar kail. Strike pertama oleh ale, bukan strike tapi double strike ikannya Bandeng. Nah makin semangat kami mencoba, lempar kail, menunggu, lempar kail, menunggu. Gak terasa udah jam 11.30 tanpa hasil sama sekali. Udara makin panas, tenggorokan terasa kering, putus asa gak dapet iakn jadi satu. Akhirnya dengan berat hati kami memilih berhenti memancing, beres-beres bersiap kembali ke Surabaya. Kecewa? Tidak ada yang kecewa karena inilah hobby kami, sepanjang kail dilempar tidak dimakan ikan pun kami tetap tertawa.

Catatan :
Sewa perahu Rp. 200.000,-
Umpan rotos Rp. 5.000 per gelas aqua
Umpan udang Rp. 45.000 per ½ kg (beli di supermarket he he he)

Mau kesana?
Surabaya ke arah Malang,  lewat jalan porong lama, setelah jembatan porong belok kiri, arah ke gempol/Pasuruan, Jembatan tol baru belok kiri masuk ke tol gempol lama, terus saja sampai liat penunjuk jalan di kiri – Tlocor, terus saja sampai mentok di dermaga Tlocor.

Recomended :
Jangan berharap dapat ikan banyak, yang penting hobby. 



1 komentar: