Horison

Horison

Senin, 04 Februari 2013

Out Of The Boxes


Cerita ini saya tulis secara tidak sengaja, inspirasinya juga muncul dari hal yang biasa saya lakukan yakni saat pulang pergi Surabaya – Jember. Kenapa hal biasa karena saya sudah dinas di Jember sejak tahun 2006 dan sukses belum pindah-pindah sampai dengan blog ini ditulis (2013). Saking awetnya saya disana dan tidak pindah-pindah saya termasuk warga kantor yang paling senior diantara pendatang (sialan banget gak sihhhh….) tapi tidak mengapa banyak hal yang bisa saya ceritakan dengan kondisi ini. Begini ceritanya (sama diiringi lagu-lagu mistis he he he he)

Seperti hari-hari sebelumnya rutinitas kerja mulai Senin – Jumat bikin kepala pusing, badan meriang, pikiran mampet dst dsb. Pokoknya pusing deh kalau merasakan sendiri. Saking boring nya dan suntuk nya jadi punya pikiran aneh-aneh salah satunya pulang ke Surabaya naik kereta. Apanya yang aneh kan biasa? Anehnya karena biasanya saya pulang ke Surabaya naik bis, sekarang naik kereta kan aneh ya? Lupakan itu aneh apa tidak kita lanjutkan saja cerita saya, wong saya yang punya blog jadi ya suka-suka saya. Nah setibanya di stasiun karena lagi suntuk pikiran saya langsung memilih kereta kelas Bisnis yang tidak ada AC nya padahal selama ini kalau bepergian kemana saja selalu memilih kelas executive. Dalam hati saya siapa tahu bisa menemukan hal yang unik dan menarik.
Maka belilah saya 1 tiket Mutiara Timur kelas bisnis Jember – Surabaya dengan harga Rp.55.000,- dan dapat duduk di gerbong 2 nomor kuris 1A, ooooo my God!!! Itu kan dekat WC kereta yang seperti anda tahu, bau nya amit-amit jabang bayik. Tapi mengingat lagi suntuk ya saya tidak peduli lagi dahh pokoknya berangkat. Tunggu punya tunggu ehhh kereta datangnya tepat waktu (kurang deh suntuk saya) masuk ke gerbong 2, paling belakang pojok deket kamar mandi (seperti saya duga) untungnya saya duduk sendirian jadi kaki bisa selonjor santai. Tidak lama kereta pun berangkat, konsisi agak panas namun terbantu oelh tipan sepoi-sepoi kipas angin, ada AC tapi kok keliatannya tewas alias mati ajaibnya tidak ada bau WC sama sekali. Ya sudah lah untungnya cuaca mendung sehingga suasana tidak terlalu panas.

5 menit kemudian berangkatlah kereta ku jess jess jess tuttttttt! Selama ini kalau saya naik kereta di kelas Executive jendela nya pasti rayband alias gelap total tidak bisa lihat keluar, yang sekarang saya saksikan lewat jendela kelas bisnis gerbong 2, kursi 1A benar-benar luar bisa! Ya, saya benar-benar terpekur melihat pemandangan diluar sana. Sawah menghijau terbentang luas, dipecah oleh saluran-saluran air bagaikan urat nadi sementara langit agak mendung menggantung. Tidak ada satupun manusia di tengah hamparan sawah diluar sana, hiasan berupa burung-burung bangau beterbangan, sementara yang terdengar cuma hantaman roda kereta api menggesek rel semakin membuat suasana semakin mistis. Ohh benar-benar Indonesia negara yang indah dan subur.

Ini benar-benar pemandangan yang luar biasa bagi saya, langsung semua perasaan bosan, suntuk, amarah dll hilang luruh dengan pemandangan di luar sana, penat selama seminggu menghilang digantikan keinginan untuk bebas bagai bangau di persawahan tersebut. Terpekur karena selama 7 tahun ini melewatkan pemandangan seperti ini, jujur saja selama ini saya pulang pergi Surabaya – Jember tidak pernah memperdulikan hal ini, baru kali ini saya merasakan indahnya pemndangan di luar sana. 4 Jam perjalanan tidak terasa karena pemandangan yang tersaji didepan jendela kabin saya benar-benar luar biasa. Melewati persawahan memasuki perkampungan gambaran lain tersaji, orang-orang yang menikmati hari mereka dengan duduk di beranda rumah sambil memandangi kereta lewat (mungkin jadi hiburan tersendiri bagi mereka), memandangi mereka tersenyum rasanya hati menjadi tenang. 


 Hari itu benar-benar pengalaman luar biasa bagi saya, memandang sesuatu dari perspektif yang berbeda bukannya tabu melainkan memperkaya pribadi kita. Begitupun dengan saya, perjalanan 4 jam tersebut membuat saya berpikir tentang hidup. Hidup yang saya jalani selama ini selalu enak dengan berbagai fasilitas yang ada, sampai-sampai 7 tahun berlalu dengan tidak mengetahui ada keindahan dunia diluar sana. Sampai saya melihatnya dengan sudut yang berbeda dan semuanya berubah! Benar-benar magic! Benar ternyata pengalaman para petualang yang menjelajah Indonesia maupun dunia dengan cara dan perspektif berbeda, mengenali budaya, kehidupan masyarakatnya dengan terjun langsung ke dalam masyarakat dengan melihat langsung, bukannya duduk di dalam area ekslusive terpisah dari alam sekitarnya.

Perjalanan kemarin, percaya atau tidak bisa menenangkan hati saya. Emosi yang da hilang digantikan rasa syukur...terserah percaya atau tidak. Cobalah berpikir out of the boxes hasilnya pastilah luar bisa, lakukan hal-hal diluar kebiasaan hasilnya pun pasti diluar kebiasaan. Tahu tidak setelah perjalanan kemarin saya merencanakan travelling backpacker Bangkok – Laos – Vietnam via jalan darat dan mulai mempersiapkan schedule......perjalanan ini membuka hati saya untuk melakukan hal-hal baru. Bukan dengan penerbangan kelas bisnis, hotel bintang lima tapi langsung bersentuhan dengan kehidupan masyarakat langsung. Mass trasportation! Doakan ya teman-teman perjalanan ini segera terlaksana dan berhasil.


Ni info aja bagi yang mau cari inspirasi seperti saya dengan naik kereta he he he:
Tiket Kereta kelas binsis : Rp. 55.000,-
Becak / Ojek ke stasiun Jember : Rp. 10.000,-
Makan nasi goreng di Kereta : Rp. 20.000,-
Es teh manis : Rp. 6.000,-