Horison

Horison

Jumat, 30 Maret 2012

Diving di Pantai Tulamben, Bali Bagian 1



Tulamben sudah sangat terkenal di kalangan penyelam domestik maupun mancanegara. Apa yang membuat Tulamben begitu terkenal? Tak lain adalah kemudahan dan kekayaan biota laut yang ditawarkan oleh situs penyelaman ini. Ditambah dengan bangkai Kapal USS Liberty yang sangat mudah diakses dan menyajikan berbagai mahluk bawah laut mulai dari yang kecil seperti siput laut, kepiting dan udang, ghost pipefish dan pygmy seahorse sampai yang besar seperti hiu, ikan Mola mola, dan lain lain.

Itu sekilas mengenai apa sih Tulamben itu, sebagai orang yang baru di dunia selam menyelam nama Tulamben baru saya tahu setelah ada rekan kantor saya menawari akhir pekan ini liburan ke Bali untuk diving. Jujur saja selama ini kalau ke Bali ya paling-paling muter-muter di Kuta, Sukowati, Legian atau merangkak dari satu bar ke bar lainnya kalau malam hari (he..he..he..he..) atau pencapaian saya tertinggi kalau ke bali adalah sewa motor harian lalu dengan baju ala anak pantai alias kaos kutung dan celana pendek ke pantai Padang-padang cuma cari pantai sepi yang punya pemandangan bagus.

Makanya saya sangat tertarik dengan penawaran teman saya itu untuk ke Tulamben untuk diving. Akhirnya saya browsing mengenai Tulamben ternyata lokasi nya cukup jauh dari pantai kuta sebagai center point (he he he) sekitar 4 jam perjalanan darat dan berdekatan dengan tempat di Bali yang ingin saya datangi yakni Amed.

Singkat kata pada hari H saya dan teman-teman berangkat dari Jember sepulang kantor mengendarai mobil sewaan menempuh perjalanan total 6 jam sampai dengan denpasar, bener-bener perjuangan berat menyetir di dini hari ngantuk, capek jadi satu belum lagi mendengarkan musik orang tidur di belakang alias para penumpang pada molor semua. Akhirnya jam 2 dinihari sampai di Mc Donald kuta untuk sekedar mengisi perut dan cuci muka sebelum melanjutkan perjalanan ke pantai Tulamben. Ternyata perjalanan memakan waktu 4 jam dari kuta, namun pemandangan di pagi hari sepanjang menuju pantai tulamben benar-benar luar biasa. Sawah, sungai, pegunungan udara yang segar membuat badan yang lelah terasa segar, sekali lagi bener-bener indah. (kalian harus kesana! kalau masih punya sense of adventure)

Jam 7 wit kami tiba di Matahari diving resort di tulamben, yang ternyata cottage kecil tepat dipinggir pantai tulamben yang berbatu (bukan pantai pasir) dengan ombak yang kecil. Dive operator ternyata sudah siap dan selama 1 jam kedepan saya dan teman saya mendapat kursus kilat menyelam. Saya belum pernah sama sekali menyelam tapi jago berenang kalo mau nyombong sih, sedangkan teman saya baru sekali menyelam itu pun di Benoa jadi secara hitungan kami masih belum ada pengalaman sama sekali. Selama 1 jam itu kami diajari tehnik tehnik pernapasan, penggunaan fin, google, dll termasuk tehnik komunikasi antar penyelam serta kode-kode darurat yang diperlukan. Praktek selam nya di kolam renang, iya kolam renang hotel yang memang dirancang dengan kedalaman tertentu untuk praktek menyelam.

Setelah kurang lebih 30 menit berlatih akhirnya sang pelatih mengajak untuk menyelam di laut. di laut man!!! Bener-bener excited banget rasanya apalagi baru pertama kali. Rasanya keren banget pake baju selam dan peralatannya serasa menjadi navy seals (cuma seals nya overweight he he he). Instrukturnya menyebutkan kami akan menyelam di dua lokasi di tulamben yakni di pantainya dengan kedalaman sd 7 meter lalu di bangkai kapal perang amerika yakni USS Liberty di kedalaman 11-12 meter. Untuk pemanasan kami diving di pantai yang berkedalaman 7 meter, jujur saja rasanya saya yang gak punya syndrom claustrophobia tiba-tiba dengan baju dan peralatan selam pada saat masuk air rasanya seperti ditahan didalam ruang sempit, namun perlahan-lahan rasa itu hilang seiring kami berenang menikmati pemandangan karang serta ikan-ikan yang ada disana. Rasanya seperti burung bisa terbang ditengah kawanan ikan! Tidak terasa waktu 45 menit habis untuk selanjutnya kami harus naik kedarat untuk pindah diving sites.

Waktu keluar dari air rasanya luar bisa, badan terasa pegal, tenggorokan kering dan haus luar biasa sehingga instruktur meminta kami beristirahat dulu selama 30 menit sambil menunggu pengisian tambahan oksigen dalam tabung oksigen kami. Namun rasa penat hilang dengan antusia bisa menyelam pertama kali he he he he soalnya jarang kan ada yang pernah menyelam atau punya keberanian untuk menyelam???????

Akhirnya kami melanjutkan penyelaman kembali dengan berjalan terlebih dahulu menyusur pantai sekitar kl 500 m, tentunta tanpa peeralatan selam yang beratnya naudzubillah min dzalik soalnya dibawa sama emak-emak di junjung dikepala! bayangkan! Peralatan 40 kg di junjung di kepala. Stelah perjalanan berat he he he alias berat badan akhirnya kami sampai ke dive site berikutnya yakni USS Liberty Shipwreck.

Ni bersambung dulu ya..........









Kamis, 29 Maret 2012

Akhir Bulan di sebuah Bank

Ni cuma kasi gambaran tentang kondisi sebuah bank di akhir bulan, apalagi akhir bulan tepat di hari Jumat bagi orang-orang PJKA alias Pulang Jumat Kembali Ahad alias juga orang perantauan. Rasanya bener-bener sibuk (bagi yang sibuk sih) ada yang ngutak ngutik komputer ngecek saldo, ada yang nelpon ma marah-marah, ada yang bengong, ada yang sibuk ngetik (kayak saya) macem-macem deh aksinya. Yang lebih lucu lagi juga dengan berbagai macam ekspresi : cengar-cengir sendiri, cemberut, ketawa-ketawa, bengong liatin PC sama domblong, sayang sekali saya tidak bisa upload gambarnya kesini karena alasan keamanan ceileeeee...
Tapi afterall seluruh keribetan diakhir bulan di sebuah bank pada hari JUMAT, terobati kalo waktunya sudah Jam 5. Iya jam 5. Angka keramat di hari jumat dimana semua wajah menjadi satu ekspresi SUMRINGAH. Semua kesibukan menjadi slow motion, jadinya gak pada mondar mandir tapi berkumpul sambil ketawa ketiwi ngomongin guyonan gak jelas. Yaahhh itulah gambaran yang bisa saya berikan tentang kami pegawai bank di akhir bulannn.......................