Horison

Horison

Senin, 09 April 2012

Petualangan ke Bali long weekend

Kemarin pada saat menulis diving di Tulamben kan saya sudah woro-woro tuh mo diving di Benoa, Bali buat refreshing, sekalian ngabisin long week end ma temen-temen kantor. Udah semangat tuh sama rencana diving kita apalagi rame-rame sama yang nyoba pertama kali diving pasti lucu kalo ditakut-takutin he he he. 

Ni rencana kita berangkat pulang kantor langsung dari Jember dengan menyewa mobil kelas Innova karena muatan yang cukup banyak dengan pertimbangan saat long weekend pasti penyeberangan macet dan ramai kendaraan. Berhubung pada hari H kantor juga mengadakan rapat bulanan so terpaksa menunggu rapat selesai alias molor dari jadwal. Akhirnya berangkat juga deh jam 21.00 dari Jember, dengan peserta orang kantor yang terdiri dari 4 org cewek dan 3 orang cowok (yang dua lekong he he he, cuma saya yg pria sejati ha ha ha ha), maka akhirnya gantian deh kita cowok bertiga nyetirnya. Etape pertama Jember - Banyuwangi kondisi jalan relatif sepi dan cuaca cerah di sopiri Eldad teman saya dari Bondowoso, kira-kira jam 12.00 kita sampai dipelabuhan Ketapang Banyuwangi diluar perkiraan kita karena ini kan long weekend tapi kondisi pelabuhan sepi-sepi aja. Bener-bener kejutan. Ternyata usust punya usut ada kemacetan parah di Jalur Pasuruan - Probolinggo sehingga para wisatawan tertahan disana. Syukurin he he he. Tidak sampe 15 menit ferry loading penumpang dan kendaraan dan langsung berangkat tanpa menunggu penuh. Kejutan lagi buat kita.

Kurang lebih 1 jam akhirnya ferry merapat ke pelabuhan Gilimanuk, Bali atau tepatnya jam 02.00 ni cobaan pertama menghadang pada saat pemeriksaan KTP ternyata ada anggota rombongan kita ada yg KTP nya abis masa berlaku dan ada yang lupa bawa dompet! Akhirnya tertahan kl 15 menit di pos pengamanan di pelabuhan dan bisa melanjutkan kembali setelah kasi pelicin he he he dari pada disuru balik ke Banyuwangi lagi mending ilang deh 50 ribu. Setelah dilepas oleh om satpol PP dengan berbagai wanti-wanti kita akhirnya keluar menuju ke kebebasan ehh Denpasar dink. Ni etape ke dua saya yang pegang kendali 158 km menuju Denpasar. Ternyat` jalan lumayan rame dengan truk-truk sehingga kemampuan saya sebagai pembalap didikan PO Akas Asri tidak maksimal. Rata-rata kecepatan cuma 60 km/jam saja, yang terus terang bikin esmosi. Lagian tuh dibali kebanyakan garis lurus so gak bisa nyalip (saya masi trauma di tilang gara-gara langgar marka he he he) akhirnya sambil mendengarkan koor ngorok dari para penumpang termasuk co pilot (juga ngorok) saya menyetir dengan penuh kesabaran. Jam 0330 akhirnya nyampe kurang 20 km dari denpasar dan mata dan badan udah tidak bisa kompromi lagi karena mengantuk akhirnya digantikan lagi. Bangun-bangun udah nyampe kuta dan akhirnya sarapan di Mc D berhubung banyak orang desa yang jarang makan Mc D (sorry guys he he he)

Dari Mc D awalnya kita mau langsung ke Benoa untuk water sport namun dengan pertimbangan badan capek akhirnya kita memutuskan jalan-jalan menjelajahi pantai-pantai di Uluwatu saja dahulu baru pada hari Sabtu kita Water Sport di Benoa. Karena hotel yang kita pesan membolehkan kita early check in, sebagai info nie hotel pas diliat di internet kok bagus pas nyampe kok horror, kayaknya kita korban sotoshop hi hi hi ato emg yang mesen error. Tapi lumayan lah ada AC nya n kamar mandi bersih. Toh di Bali juga paling tidur cm 2-3 jam ha ha ha ha. Habis mandi langsung saya tidur dulu 1 jam bayar utang tidur sambil nunggu temen-temen siap-siap, akhirnya sekitar jam 09.00 kita berangkat menuju Uluwatu. Pantai pertama yang kita tuju adalah Pantai Suluban kebetul`n teman saya si Eldad sudah pernah kesana sehingga familiar sama jalannya. Panti Suluban terletak di bawah 2 karang besar untuk kesana turun dengan tangga-tangga semen yang lumayan curam. Kalau yang tidak berani cukup melihat dari atas saja namun kalau yang berani bisa turun sampe ke pantainya atau menyebarng karang untuk naik ke rumah makan diatas karang. Pantai Suluban ini termasuk pantai jujugan surfer-surfer karena medannya berat dan ombaknya yang tinggi. Apalagi dikelilingi karang-karang besar di pantai tersebut. Kebetulan saat ini ombak lagi tinggi karena bulan purnama penuh sehingga kita tidak bisa turun ke pantainya.

Kecewa tidak bisa turun ke pantainya akhirnya kita memilih ke rumah makan yang terletak diatas karang besar di Pantai Suluban, dimana untuk mencapainya harus melewati pantai Suluban yang sedang berombak besar!!!! Namun ni cewek2 kita pada hardcore semua alias bonek pdhal mrk jilbaban berani menyebarangi jembatan dari kayu yang dibawahnya ombak besar belum lagi dilanjut naik tangga kayu reot ke atas. Bener-bener adrenalind rush. Saya yang cowo aja jiper liat ombaknya segede gitu tapi mereka berani slonong boy langsung mendaki tangga kayu, mau gak mau ya terpaksa nekat juga (tepatnya timbang kehilangan harga diri sih). Sukses naik ke anjungan karang tersebut kita langsung di suguhi pemandangan pantai uluwatu dan airnya yang turqoise namun dengan ombak menggelora memecah karang. Bahkan anjungan kami sampai bergetar setiap ombak menghantamnya. Sampai-sampai saya bercanda dengan teman-teman ni kalau mbak-mbak penjaganya kabur saya juga kabur lebih cepet karena ombak yang begitu menggila. Namun rasa was-was itu tergantikan oleh pemandangan indah pantai Suluban serta canda tawa teman-teman. 

Dari pantai Suluban kita menuju pantai Padang-padang yang juga merupakan jujugan para surfer namun kondisi juga sedang ombak tinggi sehingga tidak bisa dipakai berenang apalagi bendera merah ditancapkan di pantainya. Termasuk banyak kotoran di pantai akibat ombak tinggi tersebut sehingga kami tidak berlama-lama di sana. Karena teman-teman niat berenang maka kita akhirnya masuk ke kawasan pantai dream land yang menurut saya biasa-biasa aja tapi yaaa mereka kepingin ya ga papalah. Wah sampai dsana panas luar biasa dan juga sedang berombak tinggi sehingga sedikit yang berani berenang atau malah bermain dipinggir pantai. Tapi disana benar-benar surga buat laki-laki, pemandangan bikini dan puting susu dimana-mana. alias banyak yang topless dsana. Berbekal kacamata hitam saya mengawasi pantai sama melihat teman teman berenang he he he he. Puas mengamati wanita topless ehh pemandangan pantai kita melanjutkan perjalanan mencari makan siang. Ni penting banget secara pagi tadi bukan dianggap sarapan karena makan burger n hash brown plus pancake. Cari mencari makan akhirnya kita makan di RM Malioboro, ni RM menjadi jujugan saya kalo di Bali karena halal, harga ramah kantong dan rasanya enak. RM ini terletak di daerah jalan Kediri atau gampangnya dari lampu merah sebelum joger belok kiri. Cari tulisan MALIOBORO atau paling gampang tanya aja deh kalo gak ketemu.........

Sambil makan kita membahas rencana sore hari dan esok pagi termasuk arrange janji dengan operator water sport di Benoa termasuk detail-detai apa saja dan persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Kelar makan mengingat mayoritas peserta adalah cewek maka yang dilakukan adalah BELANJA! Belanjanya di JOGER lagi, ampun makkkkk. Amit-amit tu joger tempatnya kecil tapi yang dateng banyaknya sampe sumpek biarpun cuma liat dari luar aja. Hihhhhh. Mereka belanja saya duduk-duduk di luar cuci mata sama minum jus di pinggir jalan. Duduk-duduk juga ternyata bikin seger, alias seger mata he he he he. Menunggu 2 jam akhirnya tu rombongan sirkus kelar belanja dengan bawaan di tangan kiri dan kanan heboh pokoknya, jangan-jangan ni mobil pas pulang pemuh belanjaan hiiiiihhhhhhh dasar cewek! Belanja n cuci mata kelar kita meluncur ke penginapan buat mandi dan beberes sebelum nongkrong lagi di Kuta sekaligus makan malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar